Wakil Bupati Sambas, Fahrul Rofi, S.I.P., M.H.sc didampingi Sekda Kabupaten Sambas, Fery Madagaskar menerima kunjungan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat di ruang kerja Wakil Bupati Sambas, dalam rangka audiensi membahas pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sambas, Kamis 10 Februari 2022.
Terkait Perpres no 72 tahun 2021 dimana BKKBN telah ditunjuk oleh Presiden selaku Koordinator Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Indonesia. Selain itu turunan dari Perpres tersebut di keluarkan Peraturan Kepala BKKBN no 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) 2021-2024 salah satu poinnya melakukan koordinasi ke Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting di setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota, Terang Muslimat.
Berdasarkan angka Stunting Indonesia yang dikeluarkan WHO Indonesia berada di angka 20 persen sekaitan dengan itu, Presiden memberikan target bahwa angka Stunting Indonesia di tahun 2024 mencapai angka 14 persen.
Hasil SSGI yang di keluarkan Balitbang Kementerian Kesehatan RI, Kalimantan Barat angka Stunting nya 29,08 persen sedangkan Kabupaten Sambas 32,06 persen, termasuk tinggi di Provinsi Kalimantan Barat ini yang kita dorong agar Stunting di Kabupaten Sambas ini bisa di tekan atau diturunkan dengan cara membentuk tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sambas, Kata Muslimat.
Selanjutnya ditempat yang sama, Fahrul Rofi menyambut baik pertemuan ini dan mengatakan, Melalui visi misi Kabupaten Sambas yang sudah di rancang dengan Bupati Sambas yaitu “Gerbang Kartiasa” (Gerakan Pembangunan Karakter dan Budi Anak Sambas) harapan kedepannya isu isu sosial seperti Stunting, Kekerasan terhadap perempuan, Perkawinan Muda serta permasalahan sosial lain nya bisa di atasi dan ini merupakan tanggung jawab bersama, karena visi misi ini bersifat gerakan jadi harus sampai ke tingkat level keluarga di masyarakat, dati tingkat Kabupaten, Kecamatan serta desa dan semua elemen elemen pemerintahan, elemen sosial masyarakat. Dan Harapan kita agar gerakan ini bisa berjalan lancar sehingga dapat menekan isu isu sosial yang ada di kabupaten Sambas.
Angka Stunting di Kabupaten Sambas 32, 06 persen seperti yang disampaikan tadi dan ini cukup tinggi karena melebihi angka Stunting provinsi Kalbar di akui Wakil Bupati Sambas, “ini merupakan tantangan dan tugas berat yang harus Kita kerjakan bersama sama” Kata Fahrul Rofi.
Stunting permasalahan nya akan menyebar kemana mana, berkaitan dengan perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, Kesehatan, pendidikan, lingkungan, pamgan serta Agama. Semua komponen yang menangani permasalahan tersebut harus berkolaborasi untuk mengatasi Stunting ini. Kita segera gerak cepat dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sambas. Di samping itu Wabup Sambas kepada Kepala DP3AP2KB Kab Sambas yang ikut dalam audiensi ini berpesan agar segera petakan tupoksi tupoksi OPD terkait yang ada hubungannya dengan Stunting ini, Jelas Rofi.
Sambas merupakan lumbung padi bagi Provinsi Kalimantan Barat serta pintu Gerbang Indonesia karena perbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia. Sambas 75 persen adalah petani, dan kedepannya petani kita akan kembangan kwalitas beras baru yang kaya gizi dan termasuk dari sektor perikanan juga, ini semua ada hubungannya dengan Stunting, Terang Wakil Bupati Sambas, Fahrul Rofi.
Menyangkut masa depan anak bangsa ini harus ditangani serius, Kami akan tindaklanjuti dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting, Tegas Rofi.