GenRangers Edu Camp akan menjadi salah satu rangkaian kegiatan, pada penyelenggaraan Sail Selat Karimata 2016 di kabupaten Kayong Utara, provinsi Kalimantan Barat pekan depan.
Ketua forum generasi berencana (genre) Indonesia, Nordiyanto, mengatakan GenRangers Edu Camp merupakan konsep perkemahan dengan menitikberatkan pada pemberian edukasi mengenai keluarga berencana sejak dini, yang melibatkan langsung para remaja untuk menjadi penyuluh sebaya.
“Karena di sini teman-teman akan ada 3 hari mereka berkumpul bersama, kemudian mereka mendapatkan informasi terkait substansi genre itu sendiri.”jelas Nordiyanto ketika ditemui KBRN di Pontianak, Kamis (6/10/2016).
Ditambahkan Nordiyanto, lahirnya GenRangers Edu Camp oleh forum Genre Kalimantan Barat, sebagai bentuk terobosan baru bagi sosialisasi terkait keluarga berencana kepada kaum muda.
“Penguatan siapa sih diri mereka, apa yang kira-kira bisa mereka lakukan ketika mereka menghadapi masalah. Akan ada diskusi dan memetakan masalah mereka.”ujar Nordiyanto
Sementara, setidaknya terdapat 200 remaja asal kabupaten Kayong Utara dan sekitarnya akan dilibatkan pada perkemahan yang menurut rencana akan berlokasi di Pantai Tanjung Dato, kabupaten Kayong Utara pada 12-14 Oktober.
Sedangkan, GenRangers Edu Camp sebelumnya telah dilaksanakan pada 7 kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Barat sejak Februari lalu.
Deputi keluarga sejahtera BKKBN, Ambar Rahayu, mengatakan, masih tingginya angka melahirkan diusia remaja di Kalimantan Barat, menjadi salah satu faktor akan diselenggarakannya GenRangers Edu Camp untuk merekrut penyuluh sebaya.
“Proporsi jumlah remaja juga yang ada saat ini secara nasional sudah mencapai 28 persen. Ini yang harus kita cegah (pernikahan usia muda) karena nanti 10 tahun kedepan remaja-remaja ini akan menjadi pasangan usia subur, yang kalau punya anak harus dengan kehamilan yang direncanakan,” papar Ambar Rahayu.
Ambar Rahayu, mengatakan, pihaknya mengharapkan para kepala daerah turut berperan aktif mendukung GenRangers Edu Camp.
Menurutnya, hal itu dimaksudkan agar langkah untuk menekan pernikahan usia muda dapat terwujud.
“Sehingga, dapat berdampak pada pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas kedepannya,” harap Ambar Rahayu. (RM/AKS) www.rri.co.id